Sudah begitu lamanya tak mengunjungi blog. Malas, juga waktu senggang tak lagi aku punyai. Kantor sekarang serba ketat, jaringan komputer tak aman lagi. Tidak ada private area dan isi komputer tenaga ahli semua ditelanjangi!!
Tapi ada satu hal yang membuat aku tak kuasa menahan gejolak untuk menulis di blog. Perasaan haru, rindu dendam pada "kampong" halaman. Seorang perempuan menulis tentang perihal kampongku dalam blog pribadinya. Tulisan mengenai gejolak politik (kebetulan, dulu aku termasuk orang yang aktif dalam gerakan itu) mantan sekolah, komentar-komentar pembaca dan... sampailah pada satu foto dimana mata ini tak mampu berpura-pura, foto menu berbuka puasa!! Duhai kenangan akan keindahan mengapa hadir tatkala rindu tak miliki penawar?
Ke-Satu.............Hidangan berbuka puasa membangkitkan kenangan pada ibuku yang telah tiada, bahwa lidah ini tak mungkin memiliki kesempatan lagi untuk menikmati masakan tersedap didunia.
Ke-Dua............. Kenangan mulai liar kemasa dimana jalan-jalan masih berdebu karena kemarau. Musim dimana pawana bertiup kencang menyentuh batang ilalang.
Ke-Tiga............. Teringat suasana hening di kuala Suir, bersedekap temaram senja. Cinta itu sudah berlalu
Semua bagai senandung dalam mimpi semalam.
berirama senandung semalam
kuteringat peristiwa silam
dimana aku dan si Dia
cinta benar cinta
kau menjelang apa yang dimasa
ku dibuai oleh angin senja
budimu yang seikhlas itu
akulah kasihmu
kenangan tinggalah kenangan
yang pergi sudah ditaqdirkan
kiniku termenung menjauh
bersama senandung semalam
Jakarta, Selasa 3 juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 kicauan:
no one comment this article?
wah... wah... wah... betul-betul bahasa yang digunakan indah.
Kenape tak cube balek kampong aje, untuk melepas rindu yang dah merasuk jiwa tu ;)
Ditunggu orang sekampung tu... hehehe....
eh, ade yang lupe.
Membace syair tadi sengingatkan saye dengan sebuah lagu yang pernah akrab di telinge waktu seye masih kecik
Posting Komentar